Puasa secara bahasa artinya Imsak (menahan). Adapun secara syariat, para Ulama mengartikannya dengan berbagai macam definisi. Akan tetapi, definisi yang dipilih adalah bahwa Puasa merupakan Ibadah kepada Allah dengan cara menahan diri dari makan, minum dan seluruh pembatal-pembatalnya, mulai dari terbit fajar kedua sampai terbenam matahari dan dilakukan oleh orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Puasa dinamakan juga dengan kesabaran, karena sebuah hadits : ““ Puasa pada bulan kesabaran dan tiga hari disetiap bulan akan menghilangkan kemarahan didada.” (HR. Ahmad 3070). Ada juga yang mengatakan bahwa puasalah yang dimaksud dalam Firman Allah : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” (Al-Baqarah: 45). Karena orang yang berpuasa menahan atau menyabarkan diri dari syahwat-syahwatnya.
Puasa memiliki beberapa keutamaan dan keistimewaan, berikut ini keutamaan dan keistimewaannya :
- Puasa termasuk amalan yang menyebabkan seseorang mendapatkan ampunan dan pahala yang besar dari Allah . Allah berfirman : “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”(Al-Ahzab:35)
- Puasa itu lebih baik bagi seseorang jika dia mengetahui. Allah berfirman : “Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Baqarah:184)
- Puasa adalah salah satu sebab menuju ketakwaan. Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(Al-Baqarah:183)
Puasa adalah perisai seorang muslim dari api Neraka. Nabi bersabda : “Rabb kita mengatakan : “Puasa adalah perisai yang menjaga seorang muslim dari api Neraka. Dan puasa untuk-Ku, Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Ahmad 14669)
- Puasa adalah benteng kokoh untuk berlindung dari api Neraka. Berdasarkan hadits Abu Hurairah dari Nabi saw bersabda : “Puasa adalah perisai dan benteng yang kokoh untuk berlindung dari api Neraka.” (HR. Ahmad 9225)
- Puasa merupakan perisai dari godaan syahwat. Berdasarkan hadits Abdullah bin Mas’ud berkata: “Sesunggguhnya Rasulullah bersabda kepada kami : “Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah mampu menikah maka menikahlah, karena menikah akan menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Namun apabila belum mampu, maka berpuasalah karena puasa akan menjadi penunduk syahwat baginya.” (HR.Bukhari dan Muslim)
- Orang yang berpuasa sehari dijalan Allah akan dijauhkan oleh Allah dari Neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. Berdasarkan hadits Abu Sa’id Al-Khudri berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda : “ Barangsiapa berpuasa sehari dijalan Allah, niscaya Allah akan jauhkan wajahnya dari Neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Puasa sehari dijalan Allah akan menjauhkan pelakunya dari Neraka sebagaimana jauhnya langit dan bumi. Berdasarkan hadits Abu Umamah Al-Bahili dari Nabi bersabda : “Barangsiapa yang berpuasa sehari dijalan Allah, niscaya Allah akan menjadikan sebuah lubang antara dia dan Neraka, sebagaimana jauhnya langit dan bumi.” (HR. At-Tirmidzi 1624). Imam Al-Qurthubi mengatakan bahwa maksud “dijalan Allah” artinya dalam keta’atan kepada Allah . Dengan kata lain, dia berpuasa kerena mengharapkan Wajah Allah . Namun ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah ketika berperang dijalan Allah (jihad fi sabililllah).
- Puasa adalah wasiat Nabi yang tidak ada bandingannya. Berdasarkan hadits Abu Umamah berkata : “Wahai Rasulullah, perintahkanlah aku dengan suatu perkara yang dengannya Allah akan memberi manfaat kepadaku.” Beliau bersabda : “ Berpuasalah engkau, karena tidak ada yang semisal dengan puasa.” Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Abu Umamah bertanya kepada Rasulullah “Amal apakah yang paling utama ?” Nabi bersabda : “Berpuasalah engkau karena tidak ada yang setimbang dengan puasa.” (HR. An-Nasa’i 2220)
- Orang yang berpuasa akan masuk Syurga dari pintu Ar-Rayyan. Berdasarkan hadits Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah bersabda : “Dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan yang pada hari Kiamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; Mana para shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut”.(HR. Bukhari dan Muslim). Dalam sebuah riwayat dikatakan, “Disyurga itu ada delapan pintu. Ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Tidak ada yang masuk melalui pintu itu kecuali orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari)
- Puasa termasuk amalan pertama yang menyebabkan seseorang masuk Syurga. Berdasarkan hadits Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda : “Siapa di antara kalian yang berpuasa pada hari ini? lalu Abu Bakar menjawab, ‘Saya.’ Kemudian beliau bertanya, ‘Siapa di antara kalian yang mengantarkan mayit ke kuburnya? Abu Bakar menjawab, ‘Saya.’ Lalu beliau bertanya lagi, ‘Siapa di antara kalian yang memberi makan orang miskin?’ Abu Bakar menjawab, ‘Saya.’ Kemudian beliau bertanya, ‘Siapa di antara kalian yang menjenguk orang sakit? lalu Abu Bakar menjawab, ‘Saya.’ Maka beliau berkata, ‘Jika semua perkara tersebut ada pada seseorang, maka dia akan masuk surga.” (HR. Muslim)
- Puasa adalah pelebur dosa-dosa. Berdasarkan hadits Hudzaifah dari Nabi : “Fitnah seseorang dalam keluarganya, harta, anak dan tetangganya. Fitnah itu akan terhapus oleh shalat, puasa, shadaqah, berbuat kebaikan (ma’ruf) dan mencegah kemungkaran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini termasuk karunia Allah yang besar. Dosa-dosa seorang muslim yang dia kerjakan terkait istri, anak, harta dan tetangganya akan Dilebur dengan shalat, puasa, sedekah dan amar ma’ruf nahi mungkar. Sudah semestinya seorang muslim memperbanyak amalan-amalan ini. Peleburan dosa ini adalah untuk dosa-dosa kecil. Sedangkan untuk dosa-dosa besar harus dengan taubat yang memenuhi syarat-syaratnya.
- Pahala orang yang berpuasa akan dipenuhi tanpa batas
- Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan didunia dan diakhirat
- Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah daripada wangi minyak misik.
Tiga keutamaan diatas disebutkan dalam riwayat Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda : “Allah berfirman, “Semua amalan anak Adam (manusia) adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberi pahala. Puasa itu adalah perisai. Apabila seseorang berpuasa, maka janganlah ia berkata keji dan kasar. Jika ada orang mencaci atau memusuhinya, hendaklah ia berkata, Aku sedang berpuasa.’ Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya! Sungguh mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya minyak misik. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan yaitu; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa Tuhannya, dimana ia bahagia dengan (pahala) puasanya” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari Kiamat. Berdasarkan hadits Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah bersabda : “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba pada Hari Kiamat. Puasa berkata : “Ya Rabb, aku menghalanginya dari makan dan syahwatnya maka berikanlah syafa’at untukku kepadanya.” Al-Qur’an berkata : “Aku menghalanginya tidur dimalam hari, maka berikan syafa’at untukku kepadanya.” Lalu beliau bersabda : “Lalu keduanyapun memberi syafa’at.” (HR. Ahmad 2/174)
- Puasa merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu kebaikkan. Berdasarkan hadits Mu’adz bin Jabal bahwa Nabi bersabda kepadanya : “Maukah kuberitahukan kepadamu pintu-piniu kebaikan?” Puasa adalah perisai, shadaqah itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, dan shalat yang dilakukan oleh seseorang di tengah malam. ” Dia berkata, “Rasulullah kemudian membaca firman Allah, ‘Lambung-lambung mereka jauh dan tempat tidur mereka,’ hingga pada lafaz ‘apa yang mereka kerjaka” (QS. As-Sajadah:16-17) (HR. At-Tirmidzi 2616)
Sumber : Ash-Shiyam fil Islam fi Dha’uil Kitab was Sunnah hal.6-20 oleh Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Penterjemah : Ust. Surya Darma Al-Maidany, dengan diringkas)