ADAB KEPADA ALLAH
Seorang Muslim harus menyakini dengan benar akan kuasa dan keagungan Rabbnya. Dialah yang Maha menciptakan, Maha memberi rizki dan tidak ada Rabb selain Dia . Dialah Tuhan yang Haq, tidak ada sesembahan yang berhak selain-Nya. Dia juga disifati dengan segala kesempurnaan, Maha suci dari segala kekurangan. Seorang muslim harus mengisi hatinya dengan penuh kerendahan, penghormatan dan pengagungan kepada Allah . Untuk meraih hal tersebut maka seorang muslim harus beradad kepadaNya dengan adab yang paling afdhal dan sempurna. Marilah bersama kita pelajari beberapa Adab kepada Allah :
- Metaati seluruh perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Tidak mengedepankan ketaatan kepada seseorang atas ketaatan kepada Allah
- Mengikhlaskan seluruh Ibadah hanya kepadaNya. Tidak boleh berniat beramal dengan tujuan selain Ridho Allah
- Bertawakkal kepada Allah disetiap amalan yang dikerjakan dengan berusaha terlebih dahulu.
- Bersyukur terhadap semua nikmat yang telah diberikanNya melalui lisan dan anggota tubuh, karena nikmatNya kepada makhluk tidak dapat dihitung.
- Mencintai Alla , mengharapkan pahala dariNya dan takut akan azabNya. Dan salah satu tanda Cinta kepadaNya adalah mentaatiNya, berharap pahala dariNya dan takut akan azabNya.
- Ridho akan ketentuan dan takdir Allah dan berprasangka baik kepadaNya. Apabila diberi Allah kebaikan maka syukurilah, sedangkan apabila ditimpa keburukan maka bersabarlah. Semua itu baik untuk kita
- Senantiasa berdo’a dan beristighfar kepada Allah . Karena Allah Maha Mendengar, Maha Dekat dan Maha Mengabulkan do’a.
ADAB KEPADA RASUL
- Mencintai Rasulullah daripada diri sendiri dan juga mencintai Shahabat dan Ahli Baitnya. Tidak mendahului rasa cinta kepada mereka siapapun dia.
- Memuliakan dan menyanjungnya . Apabila disebutkan namanya maka bershalawatlah kepadanya .
- Menta’ati apa saja yang Beliau perintahkan, membenarkan apa saja yang Beliau kabarkan dan meningalkan apa saja yang Beliau larang dan membencinya.
- Mengikuti dan mencontoh sunnah Beliau serta tidak menyelisihinya.
- Mencintai apa yang Beliau cintai dan membenci apa saja yang Beliau benci.
ADAB KEPADA KEDUA ORANGTUA
- Menta’ati semua perintah dan larangan ayah dan ibu ketika mereka menyuruh dan melarang. Tidak mengedepankan perkataan orang lain daripada keta’atan mereka. Selagi mereka tidak menyuruh kepada kemaksiatan kepada Allah . Tidak boleh berkata “ah” atau menolak perintah mereka.
- Keteika berbicara kepada mereka maka jangan meninggikan suara daripada suara mereka. Berbicara kepada mereka dengan lemah lembut. Tidak boleh memotong pembicaraan mereka. Tidak boleh memanggil mereka dengan namanya akan tetapi pangillah dengan kata-kata ayahku, ibuku. Berbicara dengan mereka dengan senyuman dan menjauhi wajah cemberut.
- Memperbanyak berdo’a untuk mereka dan memohonkan ampunan untuk keduanya.
- Duduk didepan mereka dengan penuh kesopanan dan penghormatan. Duduk dengan lurus dan tidak mengangkat kaki dihadapan mereka. Tidak memalingkan badan ketika mereka datang. Tidak membuat saudara sendiri marah ketika ada mereka. Tidak boleh ribut atau berisik ketika mereka tidur.
- Meminta izin kepada ayah atau ibu sebelum masuk kekamar mereka. Janganlah masuk kecuali mereka mengizinkan.
- Menolong ibu melakukan pekerjaan rumah seperti menyiapkan makanan, mencuci dan menjemur pakaian dan juga membersihkan rumah, terlebih lagi ketika dia telah lelah atau sedang sakit.
- Senantiasa menjaga ridho mereka dan tidak membuat mereka murka. Bertawadhu’ kepada keduanya dan menyalami tangannya.
- Senantiasa mempersiapkan diri untuk melayani dan menafkahi mereka terlebih-lebih ketika mereka sudah tua renta atau sakit.
- Menyambung tali silaturrahim mereka, memuliakan karib kerabatnya dan menjaga janji mereka.
- Tidak bersafar (melakukan perjalanan) kecuali dengan izin mereka.
ADAB UKHUWAH (BERTEMAN)
- Menyanyangi teman-teman yang shaleh karena Allah dan membenci keburukan karena Allah dan tidak berteman dengan mereka yang buruk.
- Berteman dengan orang yang pandai yaitu yang dapat bermanfaat untuk diri. Berteman denag orang yang berakhlak baik ayitu orang yang jujur, amanah, tawadhu’ (rendah hati). Berteman juga dengan orang beriman dan bertaqwa yaitu yang dapat membantu didalam keta’atan kepada Allah .
- Jangan berteman dengan orang yang bodoh yaitu orang yang dapat memberi mudharat untuk diri. Jangan berteman pula dengan orang yang berakhlak buruk yaitu pendusta, orang yang suka menghina, pengkhianat, dan orang sombong. Dan Jangan pula berteman dengan orang yang fasiq yaitu orang yang dapat menjerumuskan kedalam maksiat kepada Allah
- Mengucapkan salam kepada teman dan menyalaminya apabila bertemu.
- Menjenguk teman yang sakit, mendo’akan kesehatan untuknya dan mengucapkan Tasymit apabila dia bersin.
- Menyanyanginya sebagaimana menyanyangi diri sendiri dan membenci apa yang dia benci sebagaiman menbenci untuk diri sendiri.
- Memenuhi undangannya, memberinya nasehat, menolongnya apabila dizhalimi, dan mencegahnya dari perbuatan zhalim kepada orang lain.
- Membantunya apabila dia membutuhkan pertolongan dan mendahulukan hajatnya daripada hajat diri sendiri
- Jangan menimpakan keburukan, sesuatu yang dibenci dan rintangan kepada teman selamanya.
- Tidak boleh mengghibahnya, merendahkannya, menghinanya, menyombongkan diri didepannya dan memeberinya gelar yang buruk.
- Jangan mendiamkannya lebih dari 3 hari
- Jangan hasad kepadanya, berprasangka buruk, membencinya dan menipunya.
- Memaafkan teman atas kesalahannya
- Menjaga rahasia dan tidak memberi tahu siapapun selamanya.
ADAB-ADAB BERTETANGGA
- Bersikap baik kepada tetangga dalam perkataan maupun perbutan. Menolongnya apabila dia butuh bantuan
- Memberinya ucapan “selamat” apabila dia berbahagia seperti pada hari raya, pernikahan, kelahiran anak dan lain sebagainya.
- Menjunguknya apabila dia sakit dan berta’ziyah apabila dia ditimpa kematian.
- Memberinya makanan apabila dimungkinkan
- Jangan menimpakan sesuatu yang dibenci baik dalam perkataan maupun perbuatan kepada tetangga.
- Tidak membuang sampah didepan rumahnya.
- Jangan mengeraskan suara Radio atau Televisi
- Jangan membencinya atau membuka aib/auratnya. Apabila dia memberi gangguan maka bersabarlah.
ADAB-ADAB BERTAMU
Adab sang Tamu :
- Apabila seseorang mengundang maka jangan sampai terlambat dalam memenuhi undangan tersebut kecual dengan udzur. Apabila ada dua undangan bersamaan maka penuhilah undangan yang pertama dan minta maaf pada yang lain.
- Apabila kita ingin mengunjungi seseorang maka minta izin terlebih dahulu kepadanya, tetapkanlah waktu pertemuan dan jangan sampai terlambat maupun terlalu cepat dari waktu yang telah ditentukan
- Meminta izin sebelum masuk rumah, menahan pandangan, mendengarkan perkataannya dengan seksama, jangan memotong pembicaraannya dan jangan pula terlalu lama bertamu.
Adab Tuan Rumah :
- Mendo’akan tamu yang baik dan shaleh dan jangan mendo’akan tamu yang buruk. Janganlah bertujuan sombong atau berbangga diri terhadap tamu akan tetapi bertujuan mengikuti sunnah Nabi
- Menyambut tamu dan menerimanya dengan baik. Tersenyumlah kepadanya dan ulang-ulangilah kata-kata penyambutan.
- Memberi tempat duduk kepada tamu tempat yang terbaik dan bersegeralah menghidangkan makanan yang terbaik untuknya. Ketika dia mau pulang maka temanilah sampai keluar rumah.
ADAB-ADAB SAKIT
- Ketika merasa kesakitan maka letakkanlah tangan kanan ditempat yang sakit kemudian bacalah “Bismillah” 3 kali kemudian ucapkanlah:
أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti”. sebanyak 7 kali.
- Ridholah terhadap takdir dari Allah , jangan putus asa dari penyakit dan jangan pula mengadukan Allah kepada manusia.
- Apabila mengetahui seseorang sedang sakit maka bersegeralah untuk menjenguknya. Dan jangan duduk terlalu lama disisinya kecuali hal tersebut membuatnya senang.
- Ketika mengunjungi teman yang sakit maka do’akanlah kesehatan baginya dengan do’a :
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan yang menguasai arasy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu” (7 kali)
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah.”
- Meruqyahnya tanpa dia pinta seperti :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اِشفِهِ أَنتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“ Wahai Allah, Rabb manusia. Hilangkanlah sakitnya. Sembuhkanlah dia karena Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada obat kecuali obat dariMu. Yaitu obat yang tidak membuat sakit kembali.
Atau ruqyahlah dengan Al-Fatihah, Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas)
- Membuatnya gembira dan menasehatinya dengan kesabaran, dan berdo’a. Mengajarkannya hukum-hukum thaharah dan shalat bagi orang sakit.
ADAB-ADAB MENUNTUT ILMU
- Mengikhlaskan niat karena Allah . Janganlah menuntut ilmu karena ingin mendapatkan harta, kedudukan atau karena ingin tampil diatas dari teman atau karena ingin menjadi juara dalam perlombaan atau karena ingin terkenal sehingga orang-orang menaruh perhatian kepada kita dan lain sebagainya. Akan tetapi belajarlah agar bermanfaat untuk diri sendiri dengan ilmu tersebut dan orang lain dan juga untuk menjaga syari’at Allah
- Beramal dengan ilmu yang telah dipelajari
- Mempelajari ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu-ilmu yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
- Rajin mendatangi majelis-majelis ilmu, hadir lebih awal, mengingat pelajaran terlebih dahulu dan mengulang pelajaran yang tertinggal
- Menghormati guru dan memuliakannya baik didepan maupun dibelakang.
- Duduk dihadapannya dengan penuh kesopanan, jangan meluruskan kaki dihadapannya dan jangan duduk bersandar
- Mendengarkannya dengan seksama dan tidak memotong pembicaraannya
- Mengajukan pertanyaan dengan penuh adab dan tidak berlebih-lebihan bertanya.
- Jangan mendahuluinya berbicara dan berjalan
- Mengikuti guru dan berakhlak dengan akhlaknya
- Jangan memanggil dengan namanya
ADAB-ADAB MAJELIS
- Memberi salam kepada ahlu majelis
- Duduk ditempat yang ada
- Jangan duduk ditengah-tengah majelis
- Jangan menyuruh berdiri orang yang duduk kemudian duduk ditempatnya. Jangan pula duduk diantara dua orang kecuali dengan izin mereka berdua
- Berlapang-lapanglah dalam majelis ketika diminta
- Duduk dengan tenang dan jangan mengganggu teman duduk. Apabila seseorang mengajak berbicara maka dengarkanlah dan jangan memotong pembicaraannya
- Minta izin dan memberi salam sebelum keluar dari majelis. Apabila kita kembali lagi maka kita yang paling berhak dengan tempat tersebut
- Ketika majelis telah berakhir maka berdo’alah dengan Kaffaratul Majelis yaitu :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada- Mu.”
ADAB-ADAB TIDUR
Tidur merupakan suatu nikmat yang besar diantara nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita. Setelah bekerja, lelah disiang hari maka kita tidur beberapa jam dimalam hari untuk mengistirahatkan tubuh kita agar keesokan harinya kita kembali kuat dan semangat melakukan pekerjaan kita yang telah Allah ciptakan karenanya. Tidur memiliki beberapa adab. Marilah kita pelajari bersama :
- Bersegera untuk tidur pada malam hari setelah shalat ’Isya dan janganlah bergadang kecuali untuk mengulangai pelajaran atau berbicara dengan tamu atau ngombrol dengan keluarga sehingga kita dapat melaksanakan shalat shubuh dengan penuh semangat.
- Tidur dalam keadaan suci. Yaitu berwudhu’ sebelum tidur, membersihkan mulut dengan siwak atau pasta gigi.
- Jangan tidur dengan perut (tengkurap) baik pada malam maupun siang hari. Karena Allah tidak menyukai tidur seperti ini.
- Tidur dengan miring kekanan. Menghadapkan wajah kekiblat dan meletakkan tangan kanan dibawah pipi kanan
- Pastikan lampu telah dimatikan dan pintu telah dikunci.
- Mengibas-ngibas tempat tidur sebelum tidur agar tidak ada serangga kecil atau pun kotoran
- Memakai baju tidur dan melepaskan pakaian untuk keluar rumah seperti seragam sekolah dan pakaian kerja.
- Membaca zikir-zikir mau tidur seperti ayat kursi, surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas dan membaca do’a :
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan namaMu, ya Allah! Aku mati dan hidup.”
- Bangun pagi-pagi untuk melaksanakan shalat shubuh dan membaca do’a bangun tidur :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.”
ADAB-ADAB MAKAN
- Makan dengan niat menambah kekuatan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Membaca basmalah, makan dengan tangan kanan dan makan makanan yang terdekat. Jangan makan dari tengah, apabila lupa membaca basmalah maka bacalah:
بِسْمِ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
‘Dengan menyebut nama Allah diawal dan diakhir (makan)”
- Ridho dengan makanan yang ada, jangan mencela makanan selamanya. Apabila makanan itu kesukaan kita makan makanlah, apabila tidak suka maka tinggalkanlah.
- Menguyah makanan dengan baik, jangan tergesa-gesa dan jangan pula mengisi perut dengan makanan sampai penuh (terlalu kenyang)
- Jangan meniup makanan atau minuman yang hangat. Akan tetapi biarkan dulu sampai dingin dan jangan pula melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan rasa jijik kepada orang lain yang makan bersama kita.
- Makanlah dengan tiga jari kemudian jilatilah setelah makan
- Makan bersama-sama dengan orang lain seperti tamu atau keluarga.
- Jangan mulai makan apabila ada bersama kita orang yang lebih tua atau orang yang kita hormati.
- Apabila ada makanan yang terjatuh maka hilangkanlah kotoran yang melekat pada makanan tersebut kemudian makanlah, jangan berikan makanan tersebut kepada syaitan.
- Duduk ketika minum dan minum sebanyak tiga kali dengan mengucapkan basmalah
- Membaca do’a setelah makan, yaitu :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan ini kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.”
ADAB-ADAB BERPAKAIAN
- Pakailah pakaian dari sebelah kanan dan berdo’alah :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai rezeki daripadaNya tanpa daya dan kekuatan dariku.”
- Apabila memakai pakaian baru maka bacalah:
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ،وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
“Ya Allah, hanya milikMu segala puji, Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku mohon kepadaMu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan yang ia diciptakan karenanya”
- Apabila membuka pakaian bacalah “Bismillah” dan buka pakaian dari sebelah kiri.
- Sukailah pakaian yang berwarna putih dan jangan memakai pakaian dibawah mata kaki. Adapun apabila perempuan maka panjangkanlah pakaian sampai menutup mata kaki.
- Apabila kita melihat teman memakai pakaian baru maka ucapkanlah :
اِلْبِسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا، وَمُتْ شَهِيْدًا
“Berpakaianlah yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam kea-daan syahid”.
- Janganlah anak laki-laki memakai pakaian perempua atau sebaliknya. Laki-laki tidak boleh memakai pakaian sutera, emas dan pakaian orang kafir.
ADAB BERKENDARAAN
- Ketika akan menaiki kendaraan bacalah ”Bismillah” dan setelah berada diatas kendaraan bacalah do’a :
الْحَمْدُ لِلَّهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
- Memberi salam kepada orang yang berada didalam kendaraan. Apabila melewati seorang muslim maka ucapkanlah salam untuknya.
- Jangan mengeluarkan kepala dari jendela. Janganlah membuang sampah didalam ataupun dari luar kendaraan.
- Menjaga ketertiban, duduk dengan tenang dan jangan berdesak-desakan. Jangan kita duduk sementara orang yang sudah tua renta, wanita hamil atau orang sakit dalam keadaan berdiri.
ADAB DIJALAN
- Berjalan dengan lurus dan jangan sombong terhadap siapapun. Berjalanlah dari sebelah kiri jalan.
- Memberi salam kepada orang yang dijumpai. Apabila menemui orang yang tersesat dijalan maka arahkanlah.
- Menahan pandangan dijalan, jangan mengganggu orang lain dengan tangan maupun dengan lisan.
- Mengajak kepada kebaikkan dan mencegah dari kemungkaran serta membuang gangguan dijalan.
ADAB MASUK DAN KELUAR RUMAH
- Ketika akan keluar rumah dahulukanlah kaki kiri dan bacalah:
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepadaNya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah”.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ، أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ، أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ، أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan berbuat bodoh atau dibodohi”.
- Ketika akan masuk kedalam rumah maka dahulukanlah kaki kanan dan berdoa :
بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
“Dengan nama Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal”.
Kemudian memberi salam kepada orang rumah dan memulai bersiwak.
ADAB MENUNAIKAN HAJAT
- Masuk kamar mandi dengan kaki kiri dan sebelum masuk berdo’a :
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”.
- Jangan masuk kekamar mandi dengan sesuatu yang memiliki nama Allah
- Menutup tubuh, jangan berbicara didalam kamar mandi kecuali ada hajat, jangan menjawab panggilan azan, dan jangan pula membalas ucapan salam.
- Jangan menghadap kiblat maupun membelakanginya ketika Buang Air Kecil atau Buang Air Besar.
- Membersihkan najis dengan air dan memakai tangan kiri. Apabila bisa menggunakan serbet atau batu untuk bersuci maka jangan kurang dari 3 buah, apabila ingin ditambah maka harus bilangan ganjil.
- Jangan menunaikan hajat dijalan yang dilalui manusia atau ditempat bernaung dan diair mereka. Jangan kencing diair yang tergenang atau ditempat mandi kemudian berwudhu disitu.
- Mencuci tangan sampai bersih dengan air dan sabun setelah menunaikan hajat.
- Keluar dari kamar mandi dengan kaki kanan dan berdo’a:
غُفْرَانَكَ
“Aku minta ampun kepadaMu”.
ADAB-ADAB MASJID
- Masuk kedalam masjid dengan kaki kanan dan berdo’a:
بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.”
- Jangan melakukan jual-beli, mencari barang hilang didalam masjid. Jangan berbicara dengan suara keras, jangan pula berjalan didepan orang yang shalat, dan tidak boleh berseda gurau dengan sesuatupun.
- Janganlah duduk dimasjid sebelum shalat 2 raka’at.
- Keluar masjid dengan kaki kiri dan berdo’a :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
”Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu dari karuniaMu.”
ADAB-ADAB SALAM
- Ketika berjumpa dengan seorang muslim, maka beri salam terlebih dahulu, jangan hanya memberi isyarat dengan tangan saja.
- Tersenyum kepadanya, menyalaminya dengan tangan kanan.
- Ketika akan berpisah atau membuka majelis mengucapkan salam kepada teman.
- Apabila seseorang memberi penghormatan (salam) maka balaslah penghormatan (salam) tersebut dengan yang lebih baik dan balaslah dengan semisalnya.
- Janganlah mempergunakan ucapan salam selain ucapan salam Islam yaitu :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
- Tinggalkanlah bentuk-bentuk ucapan salam yang asing atau salam orang-orang kafir.
- Janganlah memulai ucapan salam kepada orang kafir, apabila dia (orang kafir) memberi salam maka jawablah sebagaimana dia ucapkan.
- Urutan yang memberi salam yaitu : “yang muda memberi salam kepada yang tua, yang berkendaraan memberi salam kepada yang jalan, yang jalan memberi salam kepada yang duduk, orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak.”
ADAB-ADAB MINTA IZIN
- Sebelum masuk rumah seseorang berilah salam terlebih dahulu kemudian minta izinlah, seperti : “Assalamu’alaikum, bolehkah saya masuk?”
- Minta izinlah sebanyak 3 kali dan jangan lebih. Apabila dia mengizinkan masuk maka masuklah. Apabila dia tidak mengizinkan masuk maka pulanglah dengan rasa senang dan jangan marah.
- Mengetuk pintu dengan lembut, jangan mengetuk pintu dengan keras dan jangan pula berdiri didepan pintu akan tetapi berdirilah disebelah kanan atau kiri pintu.
- Jangan masuk kamar orang tua sebelum mereka mengizinkan terlebih lagi pada waktu sebelum shalat shubuh, ditengah hari dan setelah shalat Isya’.
- Jika tuan rumah bertanya siapa itu (pengetuk pintu) ? maka perkenalkanlah diri dan jangan mengatakan ”saya”
- Boleh masuk kerumah yang tidak ditinggali yang merupakan tempat bersenang-senang tanpa izin terlebih dahulu seperti toko, mesjid dan rumah sakit.
ADAB BERBUAT BAIK PADA HEWAN
- Memberi makan dan minum hewan apabila mereka lapar dan haus
- Mengasihi dan menyanyangi hewan, jangan membawa mereka ketempat yang tidak layak
- Jangan menyiksa binatang dengan berbagai macam siksaan, seperti mengurung mereka tanpa diberi makan dan minum, memukul, membunuh, membakar dengan api, mengambil lalu dilempar, atau memisahkan antara induk dengan anaknya.
ADAB MEMBACA AL-QUR’AN
- Duduk dalam keadaan suci dan bersiwak
- Duduk dengan penuh adab dan ketenangan menghadap kiblat.
- Memperindah suara ketika membaca Al-Qur’an, memperhatikan hukum-hukum tajwid, tidak tergesa-gesa membaca dan tidak boleh khatam Al-Qur’an kurang dari 3 hari.
- Membaca Al-Qur’an dengan tartil, mentadabburinya, merenunginya dan mengamalkannya. Beradablah dengan adab Al-Qur’an dan berakhlaklah dengan akhlaknya.
ADAB BEROLAHRAGA
- Berniatlah berolahraga untuk menguatkan badan dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah
- Memilih tempat dan waktu yang tepat untuk bermain. Diantara yang paling utama yaitu berolahraga ditempat yang luas, bersih seperti taman, tempat permainan, lapangan sekolah dan jangan bermain ketika waktu shalat.
- Janganlah menggabungkan olahraga antara anak laki-laki dengan anak perempuan akan tetapi pisahkanlah antara laki-laki dengan perempuan.
- Memakai pakaian yang menutup aurat dan menjauhi permainan yang diharamkan.
Sumber : AlBetaqa.com